Komoditas, bahasa sederhananya sesuatu yang bias dijual. Non komoditas artinya yang tidak boleh diperjualbelikan. Ada beberapa hal yang dalam ajaran islam tidak boleh diperjualbelikan. Namun saat ini menjadi lahan bisnis yang laris manis.
Uang dengan bursa efeknya.
Rumah sakit beserta jaringannya. Lembaga pendidikan dengan segenap sistemnya.
Jasa keamanan dan berbagai perangkat pendukungnya. NGO atau LSM beserta yang
melingkupinya. Bahkan jabatan, kepegawaian dan sistem pemerintahan. Semua itu
bukan komoditas. Semua itu tidak boleh diperjualbelikan. Itu semua bukan
wilayah untuk mencari keuntungan.
Ketika berbagai hal di atas
diniatkan untuk mencari keuntungan, diproyeksikan sebagai lahan bisnis, maka
semua itu menjadi berhala-berhala baru yang akan menuntun kita dengan begitu
mesranya menuju neraka Allah. Memang diperlukan solusi bijaksana yang mampu
mentransformasi itu semua. Pendidikan berkualitas itu memang tidak murah.
Bahkan bila menginginkan kualitas SDM yang mampu bersaing dalam kancah dunia
global harus dianggarkan dana yang besar. Bahkan untuk membangun generasi yang
kuat diperlukan sosok-sosok yang memiliki standar kesehatan.
Solusi terpenting untuk
menyelesaikan ini semua bukan dengan mencari kambing hitam. Bukan menuding dan
mengkritik. Sikap dewasa umat bias dibuktikan dengan membangun lembaga badan
wakaf dan lembaga Baitul Maal yang kuat dan berwibawa. Kesadaran masyarakat,
perusahaan dan berbagai lembaga profit dalam menyisihkan sebagai harta dan
keuntngan menjadi salah satu solusi mendasar.
Di sisi lain, upaya peluncuran
ide cerdas untuk mengganti sistem bursa efek yang saat ini menjadi ikon bisnis
fital terus dimunculkan sekaligus diperlukan adanya penetrasi secara terus
menerus. Mewujudkan tindakan yang solutif adalah makna jihad sebenarnya.
Kesadaran dan kesiapan untuk bertaubat bagi pelaksana LSM dan para jejaring di
pemerintahan bukan sekedar akan mendapatkan surve. Namun juga akan menjadi
kunci utama dalam mengurangi benang kusut permasalahan yang sebenarnya.
“Sesungguhnya berhala berhala yang kamu sembah selain Allah, hanya untuk
menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan di dunia,
kemudian pada hari kiamat sebagian kamu akan saling mengingkari dan saling
mengutuk dan tempat kembalimu ialah neraka dan sama sekali tidak ada penolong
bagimu.” (Qs. Al Ankabut : 25)
0 komentar:
Posting Komentar