Rabu, 08 Januari 2014

Komoditas yang menjadi berhala baru



Komoditas, bahasa sederhananya sesuatu yang bias dijual. Non komoditas artinya yang tidak boleh diperjualbelikan. Ada beberapa hal yang dalam ajaran islam tidak boleh diperjualbelikan. Namun saat ini menjadi lahan bisnis yang laris manis.
Uang dengan bursa efeknya. Rumah sakit beserta jaringannya. Lembaga pendidikan dengan segenap sistemnya. Jasa keamanan dan berbagai perangkat pendukungnya. NGO atau LSM beserta yang melingkupinya. Bahkan jabatan, kepegawaian dan sistem pemerintahan. Semua itu bukan komoditas. Semua itu tidak boleh diperjualbelikan. Itu semua bukan wilayah untuk mencari keuntungan.
Ketika berbagai hal di atas diniatkan untuk mencari keuntungan, diproyeksikan sebagai lahan bisnis, maka semua itu menjadi berhala-berhala baru yang akan menuntun kita dengan begitu mesranya menuju neraka Allah. Memang diperlukan solusi bijaksana yang mampu mentransformasi itu semua. Pendidikan berkualitas itu memang tidak murah. Bahkan bila menginginkan kualitas SDM yang mampu bersaing dalam kancah dunia global harus dianggarkan dana yang besar. Bahkan untuk membangun generasi yang kuat diperlukan sosok-sosok yang memiliki standar kesehatan.
Solusi terpenting untuk menyelesaikan ini semua bukan dengan mencari kambing hitam. Bukan menuding dan mengkritik. Sikap dewasa umat bias dibuktikan dengan membangun lembaga badan wakaf dan lembaga Baitul Maal yang kuat dan berwibawa. Kesadaran masyarakat, perusahaan dan berbagai lembaga profit dalam menyisihkan sebagai harta dan keuntngan menjadi salah satu solusi mendasar.
Di sisi lain, upaya peluncuran ide cerdas untuk mengganti sistem bursa efek yang saat ini menjadi ikon bisnis fital terus dimunculkan sekaligus diperlukan adanya penetrasi secara terus menerus. Mewujudkan tindakan yang solutif adalah makna jihad sebenarnya. Kesadaran dan kesiapan untuk bertaubat bagi pelaksana LSM dan para jejaring di pemerintahan bukan sekedar akan mendapatkan surve. Namun juga akan menjadi kunci utama dalam mengurangi benang kusut permasalahan yang sebenarnya.
Sesungguhnya berhala berhala yang kamu sembah selain Allah, hanya untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan di dunia, kemudian pada hari kiamat sebagian kamu akan saling mengingkari dan saling mengutuk dan tempat kembalimu ialah neraka dan sama sekali tidak ada penolong bagimu.” (Qs. Al Ankabut : 25)

0 komentar:

Posting Komentar