Rabu, 22 September 2010

Trik Hafal Al-Qur'an dalam Sebulan


Apakah Anda sudah menyerah untuk menjadi seorang Hafidz atau penghafal Al Qur’an? Apakah Anda sudah menerapkan berbagai metode dan tips agar dapat menghafal Al Qur’an, akan tetapi Anda tidak juga berhasil?
Padahal, apabila Anda hafal Al Qur’an, Anda akan mendapatkan kedudukan yang tinggi di sisi Allah, mahkota kehormatan akan disematkan dia atas kepala Anda, Anda akan mendapatkan nikmat seperti nikmat yang dimiliki para Nabi, dan mendapatkan berbagai keutamaan lainnya.
Melalui buku ini, Ir.Amjad Qosim coba menawarkan metode menghafal Al Qur’an dalam waktu yang singkat. Tidak tanggung-tanggung, hanya dalam waktu sebulan, Anda dapat mengahafalnya secara keseluruhan, jika Anda mau menerapkan metode yang ia tawarkan.
Bukan cuma para santri dan mereka yang masih muda belia, yang dapat menerapkan metode ini, siapapun bisa. Karena di dalam satu bab, penulis memaparkan tiga pengalaman yang kesemuanya adalah ibu rumah tangga, yang memiliki tugas dan kewajiban untuk mengurus rumah tangga dan mendidik anak. Dengan semangat yang tinggi dan diiringi doa, akhirnya merekapun dapat menghafal Al Qur’an dalam waktu yang singkat.
Karena begitu menarik dan pentingnya buku ini, maka kami berusaha menghadirkannya ke hadapan Anda. Semoga dengan hadirnya buku ini, kita akan terpacu lebih giat lagi untuk menghafal Al Qur’an. Selamat mengambil manfaat dari buku ini.
Hafal al-Qur’an dalam Sebulan? Ya, begitulah “judul” publikasi bedah buku dengan judul yang sama, dengan nara sumber Ust. Abu Yahya. Kegiatan ini diadakan unit Majlis Ta’lim (Ma’ta) Salman, pada Ahad 10 Mei 2009 lalu.
Judul di atas menarik perhatian dan minat peserta. Betapa tidak. Apa kiatnya sehingga al-Qur’an – yang sebanyak 604 halaman itu – dapat dihafal hanya dalam sebulan? Begitulah kira-kira rasa penasaran yang ada di benak sekitar 150-an peserta. Karena menurut pengalaman banyak orang, termasuk santri penghafal al-Qur’an di pondok-pondok pesantren, waktu yang umum adalah 10 – 12 bulan.
Hafal al-Qur’an dalam Sebulan? Ya, begitulah “judul” publikasi bedah buku dengan judul yang sama, dengan nara sumber Ust. Abu Yahya. Kegiatan ini diadakan unit Majlis Ta’lim (Ma’ta) Salman, pada Ahad 10 Mei 2009 lalu.
Judul di atas menarik perhatian dan minat peserta. Betapa tidak. Apa kiatnya sehingga al-Qur’an – yang sebanyak 604 halaman itu – dapat dihafal hanya dalam sebulan? Begitulah kira-kira rasa penasaran yang ada di benak sekitar 150-an peserta. Karena menurut pengalaman banyak orang, termasuk santri penghafal al-Qur’an di pondok-pondok pesantren, waktu yang umum adalah 10 – 12 bulan.Kalau dalam sebulan berarti dihafalkan 1 juz setiap hari, apa mungkin? Rasa penasaran itu
cukup mengundang minat peserta untuk bertanya. Pada umumnya bertanya tentang kiat-kiat bagaimana menghafal al-Qur’an yang baik.
Buku yang disusun oleh Ir. Amjad Qosim dengan judul asli Kaifa Tahfazh al-Qur’an al-Karim fi Syahr, dan diterbitkan oleh Qiblat Press Solo itu memuat pula kisah 3 orang ibu rumah tangga yang berhasil menghafal al-Qur’an dalam waktu singkat. Sementara ketiganya tetap menjalankan fungsinya mengurus keluarganya sehari-hari yang begitu padat. Artinya, setiap orang bisa mengkiati agar selalu ada waktu untuk menghafal.
Penyusun buku menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan seseorang bisa menjadi penghafal al-Qur’an: pertama, kesungguhan, tekad dan kegigihan. Kedua, potensi (kemampuan), dan ketiga, berteman dengan orang shalih yang mendukung usaha kita. “Kita bisa menghafal dalam waktu yang singkat jika kita punya tekad yang kuat”, kata Ust. Abu Yahya, ketika menjelaskan isi buku.
Selain itu, dibahas pula tentang cara meningkatkan kesungguhan dan menguatkan tekad untuk mencapai tujuan, langkah praktis sebelum memulai hafalan, seni mengonsentrasikan pikiran, kiat melepaskan diri dari berbagai penghalang dalam menghafal al-Qur’an dan melakukan muraja’ah, sebab-sebab para penghafal al-Qur’an mampu mengahafal dalam waktu singkat, metode menghafal, metode muraja’ah hafalan dan beberapa do’a agar dimudahkan menghafal al-Qur’an.
Acara bedah buku seperti ini penting, karena akan menambah minat orang untuk mewakafkan dirinya menghafal al-Qur’an – khususnya di kalangan mahasiswa. Faktor yang penting pula untuk digagas adalah bagaimana keterlibatan dan perhatian pemerintah atau orang-orang kaya. Maksudnya agar ada yang “memikul” maisyah/nafkah para penghafal al-Qur’an, sehingga menghafal al-Qur’an menjadi gerakan yang masal. Ayo, siapa yang mau daftar? (ANA)Bedah Buku: Hafal al-Qur’an dalam Sebulan.
Hafal al-Qur’an dalam Sebulan? Ya, begitulah “judul” publikasi bedah buku dengan judul yang sama, dengan nara sumber Ust. Abu Yahya. Kegiatan ini diadakan unit Majlis Ta’lim (Ma’ta) Salman, pada Ahad 10 Mei 2009 lalu.
Judul di atas menarik perhatian dan minat peserta. Betapa tidak. Apa kiatnya sehingga al-Qur’an – yang sebanyak 604 halaman itu – dapat dihafal hanya dalam sebulan? Begitulah kira-kira rasa penasaran yang ada di benak sekitar 150-an peserta. Karena menurut pengalaman banyak orang, termasuk santri penghafal al-Qur’an di pondok-pondok pesantren, waktu yang umum adalah 10 – 12 bulan.
Kalau dalam sebulan berarti dihafalkan 1 juz setiap hari, apa mungkin? Rasa penasaran itu cukup mengundang minat peserta untuk bertanya. Pada umumnya bertanya tentang kiat-kiat bagaimana menghafal al-Qur’an yang baik.
Buku yang disusun oleh Ir. Amjad Qosim dengan judul asli Kaifa Tahfazh al-Qur’an al-Karim fi Syahr, dan diterbitkan oleh Qiblat Press Solo itu memuat pula kisah 3 orang ibu rumah tangga yang berhasil menghafal al-Qur’an dalam waktu singkat. Sementara ketiganya tetap menjalankan fungsinya mengurus keluarganya sehari-hari yang begitu padat. Artinya, setiap orang bisa mengkiati agar selalu ada waktu untuk menghafal.
Penyusun buku menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan seseorang bisa menjadi penghafal al-Qur’an: pertama, kesungguhan, tekad dan kegigihan. Kedua, potensi (kemampuan), dan ketiga, berteman dengan orang shalih yang mendukung usaha kita. “Kita bisa menghafal dalam waktu yang singkat jika kita punya tekad yang kuat”, kata Ust. Abu Yahya, ketika menjelaskan isi buku.
Selain itu, dibahas pula tentang cara meningkatkan kesungguhan dan menguatkan tekad untuk mencapai tujuan, langkah praktis sebelum memulai hafalan, seni mengonsentrasikan pikiran, kiat melepaskan diri dari berbagai penghalang dalam menghafal al-Qur’an dan melakukan muraja’ah, sebab-sebab para penghafal al-Qur’an mampu mengahafal dalam waktu singkat, metode menghafal, metode muraja’ah hafalan dan beberapa do’a agar dimudahkan menghafal al-Qur’an.
Acara bedah buku seperti ini penting, karena akan menambah minat orang untuk mewakafkan dirinya menghafal al-Qur’an – khususnya di kalangan mahasiswa. Faktor yang penting pula untuk digagas adalah bagaimana keterlibatan dan perhatian pemerintah atau orang-orang kaya. Maksudnya agar ada yang “memikul” maisyah/nafkah para penghafal al-Qur’an, sehingga menghafal al-Qur’an menjadi gerakan yang masal. Ayo, siapa yang mau daftar

0 komentar:

Posting Komentar